Minggu, 30 Desember 2012

TRANSFUSI DARAH MASIF

TRANSFUSI DARAH MASIF 
 Transfusi darah masif adalah pemberian darah yang dengan volume melebihi volume darah pasien dalam waktu 24 jam. Hal-hal yang mungkin terjadi adalah : (4,7,12)
1. Koagulopati
    a. Trombositopenia
Terjadi setelah transfusi darah simpan lama lebih dari 80 ml/kgBB. Diatasi
dengan pemberian trombosit bila jumlah trombosit <50.000/mm3 atau
memberi unit darah utuh segar setiap transfusi 4 unit darah simpan.
    b. Turunnya faktor koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII. Dapat diatasi
dengan pemberian 1 unit FFP setiap transfusi 5 unit WB/PRC.
2. Keracunan Sitrat
Tubuh memiliki kemampuan yang besar untuk metabolisme sitrat, kecuali pada keadaan shock, penyakit hati, dan lanjut usia. Pada kasus ini dapat diberikan Calcium Glukonas 10% 1 gram IV pelan-pelan setiap telah masuk 4 unit darah.
3. Hiperkalemia
Kalium dalam darah simpan 21 hari dapat naik setinggi 32 mEq/L, sedangkan batas dosis infus kalium adalah 20 mEq/jam. Hiperkalemia menyebabkan aritmia sampai fibrilasi ventrikel/cardiac arrest. Untuk mencegah hal ini diberikan Calsium Glukonas 5 mg/kgBB I.V pelan-pelan. Maksud pemberian kalsium disini karena kalsium merupakan antagonis terhadap hiperkalemia.
glutinogen : zat protein darah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin (terdapat di dalam eritrosit). Aglutinin : zat protein darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen.
Dalam tranfusi darah , yang perlu diperhatikan bagi donor adalah jenis aglutinogennya di dalam sel darah merah (eritrosit) dan bagi resipien adalah jenis aglutininnya di dalam plasma darah.
Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein. Bila senyawa ini tidak sesuai, maka senyawa tersebut akan bersifat sebagai antigen (protein asing).Akibatnya sel darah (aglutinogen dari pihak donor) akan ditolak oleh aglutinin dari pihak resipien ,biasanya penolakan ini ditandai dengan penggumpalan/aglutinasi (pada darah donor yang diberikan kepada resipien).Ingat bahwa aglutininlah yang menggumpalkan aglutinogen dan bukan sebaliknya.
Namun tranfusi yang terbaik adalah tranfusi darah yang sejenis. Hanya jika terpaksa, 0 dapat diberikan pada semua golongan darah dan AB dapat menerima semua golongan darah. Pada kasus demikian sebenarnya masih terjadi penggumpalan meskipun sedikit (penggumpalan terjadi pada darah asli dari donor, hal ini bisa terjadi karena agglutinin dari pihak donor dapat menggumpalkan aglutinogen dari pihak resipien. Tapi walaupun demikian, darah yang diberikan oleh donor tidak mengalami penggumpalan sehingga masih tetap dapat dimanfaatkan walaupun sebenarnya secara tidak langsung dapat merugikan resipien sendiri akibat penggumpalan pada darahnya sendiri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar